Tuesday, May 26, 2015

Bukan Hanya Sekedar Mimpi

Standard

Bukan Hanya Sekedar Mimpi

        sedikit berbagi kisah dari penulis,semoga dapat menjadi manfaat khususnya untuk penulis
sendiri umumnya untuk seluruh pembaca yang telah membaca postingan ini.amiin.
        alkisah,seorang lelaki sebut saja dia "ofan"(nama samaran),kala itu ia masih duduk di kelas XI SMK .
        Kita tau dan kita pernah alami sendiri dimana waktu yang paling indah semasa sekolah adalah saat menginjak kelas XI betul?karena apa,karena kelas XI adalah masa dimana kita sedang asyik asiknya belajar juga saat  kita sedang dekat"nya dengan teman & belum di pusingkan oleh Ujian seperti halnya ketika kita sudah menginjak kelas XII. dimasa ini juga kita sering sulit untk mengontrol nafsu kita sendiri. hahh nafsu yg begimna nih? jangan jorok dlu yah,maksud nafsu disini,kita sulit buwat ngontrol keinginan kita,pengen itulah,pengen inilah,ada cewe cantik lewat kpengenlah,smpe sampe ada nenek cantik  kepengen jga tuh di pacarin.hehe..KRIK,.KRIK..saking buanyak y itu kita sering dipusingkan oleh keinginan tsb.kalo udah gtuh Galau dah jadinya.
       kembali lagi kecerita,begitupula yang di alami oleh ofan banyak  mimpi mimpi yang ingin ia wujudkan,namun ia merasa tak ada satupun keinginannya yang berhasil terwujud.suatu waktu tak disengaja ia melihat  sebuah video motivasi di youtube yang bunyinya seperti ini :

"tuliskan impianmu secara nyata jangan hanya di ingatan saja karena pasti kamu akan lupa,tuliskan secara nyata!,tuliskan 100 target kamu di atas kertas hingga suatu hari nanti yang kamu lihat dari 100 target itu itu hanyalah coretan, coretan karena kamu telah mencapainya"

apa yang kalian rasakan setelah membacanya,sama halnya dengan apa yang ofan rasakan kala itu,hatinya menggebu gebu semangatnya yang sempat padam kini hidup kembali namun disamping itu terbesit pikiran " ah apa iyah dengan hanya menulis di kertas saja impian saya bakal terwujud,ah perasaan gak munkinn dah,ah tapi coba dulu ah,terus aja ah lagi ah lagi".
     singkat cerita mulailah ofan menuliskan mimpi mimpinya di atas kertas kemudian ia tempelkan kertas itu pada dinding kamar rumahnya. waktu berlalu setiap hari ketika akan & setelah bangun tidur ia selalu melihat mimpi mimpinya yang tertulis di kertas tersebut,kertas tersebut seakan memotivasinya dan selalu mengingatkan nya untuk mewujudkan mimpinya itu.
     hari demi hari,bulan demi bulan ia lalui bersama dengan mimpinya,dan apa yang terjadi?subhanAlloh satu demi satu mimpi mimpinya yang dulu sebatas angan kini terwujud. Salah satu dari mimpinya  adalah ofan ingin sekali bertemu dengan ustadz felix,ulama yang selalu mengingatkannya akan tuhannya "Alloh SWT",awalnya ia hanya dapat melihatnya dalam layar kaca beberapa bulan kemudian Alloh hadirkannya live secara langsung di depan mata kepala ofan sendiri dengan membakawakan tausiah tausiahnya yang memotivasi dan menyejukan hati.
ia tuliskan ingin menjadi yang terbaik di kelas dan alhamdulillah ia menjadi yang terbaik dikelasnya bahkan 2 semester berturut turut.
ia tuliskan ingin mengikuti lomba keterampilan dan di akhir semester 4 ia dapat mengikuti lomba keterampilan setingkat provinsi,ia juga menuliskan ingin masuk 10 besar lomba tsb dan mimpinya pun terwujud.
diakhir masa ia bersekolah ofan berkeinginan  memberikan kenangan indah kpd sekolah beberapa waktu kemudian mimpinya pun terwujud ia memberikan prestasi terakhirnya untuk sekolah,dengan kembali mengikuti lomba keterampilan & menjadi kedua terbaik dalam perlombaan tersebut.
   bagi sebagian orang mungkin silahkan menertawakan semua ini.benar dulu hanya sebuah mimpi,benar dulu  hanya sebuah coretan di kertas,namun kini coretan itu bukan hanya sekedar coretan,coretan itu telah menjadi kenyataan & menjadi kenangan indah yang takan pernah terlupakan. kejadian ini bukan hanya terjadi pada motivator saja,bukan hanya pada diri ofan saja,namun banyak  orang diluar sana juga yang telah merasakannya,mungkin begitu pula dengan anda sendiri.

"semangat ! raih mimpi mimpi anda karena mimpi yang membuat anda tetap berjalan,karena mimpi yang membuat anda tetap hidup,karena mimpi anda dapat menjadi orang yang hebat,teruslah bermimpi dan wujudkan mimpi anda. namun ingat pula semua itu tak terlepas dari kasih sayang Alloh untuk anda maka hadirkan selalu Alloh dalam setiap mimpi mimpi anda."


Induktor

Standard
induktor

A. Pengertian Induktor
     Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.

B. Simbol Induktor

Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :
Simbol-simbol Induktor (Coil)
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
  • Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
  • Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
  • Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
  • Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi induktansinya.

C.Jenis-jenis Induktor (Coil)

Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
  • Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
  • Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
sid100.jpg (298×297)

  • Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya

FerriteCoreInductor3.jpg (660×660)
  • Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
  • Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
  • Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.
pic11.jpg (360×258)

D. Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.
Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
  • Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
  • Transformator (Transformer)
  • Motor Listrik
  • Solenoid
  • Relay
  • Speaker
  • Microphone
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Induktor,http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/

     

Monday, May 25, 2015

Transistor

Standard
Transistor

  A. Pengertian Transistor

        Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian
 digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
B. Jenis- jenis Transistor
Jenis-Jenis Transistor dan cara kerja transistor pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu; Transistor Bipolar (dwi kutub) dan Transistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor).

      Transistor Bipolar adalah jenis transistor yang paling banyak di gunakan pada rangkaian elektronika. Jenis-Jenis Transistor ini terbagi atas 3 bagian lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif). Sehingga menurut dua formasi lapisan tersebut transistor bipolar dibedakan kedalam dua jenis yaitu transistor PNP dan transistor NPN.

      Masing-masing dari ketiga kaki jenis-jenis transistor ini di beri nama B(Basis), K (Kolektor), dan E (Emitor). Fungsi transistor bipolar ini adalah sebagai pengatur arus listrik (regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat membatasi arus yang mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis transistor, PNP atau NPN).

Di bawah ini Gambar dan jenis-jenis transistor :



Ganbar 1. jenis-jenis transistor

      T sistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor) merupakan jenis transistor yang juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G). Cara kerja transistor ini adalah mengendalikan aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui tegangan yang diberikan pada terminal Gate.

      Perbedaan antara transistor bipolar dan transistor FET adalah jika transistor bipolar mengatur besar kecil-nya arus listrik yang melalui kaki Kolektor ke Emiter atau sebaliknya melalui seberapa besar arus yang diberikan pada kaki Basis, sedangkan pada FET besar kecil-nya arus listrik yang mengalir pada Drain ke Source atau sebaliknya adalah dengan seberapa besar tegangan yang diberikan pada kaki Gate.

      Selain di gunakan sebagai penguat, transistor digunakan sebagai saklar.Caranya adalah dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka.

      Fungsi transistor adalah sebagai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal.

Transistor mempunyai 3 jenis yaitu :

1.     Uni Junktion Transistor (UJT)
2.     Field Effect Transistor (FET)
3.     MOSFET


1. Uni Junktion Transistor (UJT)








Gambar 2. symbol dan gambar transistor type UJT


Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.

2. Field Effect Transistor (FET)
 





Gambar 3. symbol dan gambar transistor type FET

Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET(MOSFET).
 

3. MOSFET







Gambar 4.symbol dan gambar  transistor type  MOSFET


MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah. Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.

C. Cara menentukan jenis dan kaki transistor

Gambar 1. Simbol transistor 

Untuk menentukan jenis transistor dan ketiga kakinya maka dapat menggunakan dua cara, yang pertama dengan melihat pada datasheetnya. Sedangkan yang kedua dengan melakukan pengukuran/ tes kondisi menggunakan AVOmeter/ multitester.
Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan cara kedua yaitu dengan melakukan tes kondisi menggunakan multitester, yaitu:

1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor. 

Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta referse bias dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondisi sebaliknya pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1kaki 2, dan kaki 3. Kemudian atur multitester ke Ohm meter x10 atau x100 kemudian kita cari kaki basis dengan: 

Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multitester memberikan nilai ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PNP. Dan NPN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitamdengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis-nya 2 atau 3. Ulangi lagi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum multitester bergerak semua. Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP: 

Gambar 2. Menentukan Basis dan jenis transistor

  • NPN: Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak. 
  • PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak.


2. Menentukan Kaki Kolektor Dan Emitor 

Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor seting multmeter di pindah ke Ohm meter x10KOhm, Kemudian lakukan teknik berikut.

  • Misalnya transistor NPN. Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu).
  • Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari tangan. 
  • Sentuh kaki basis dengan jari tangan (dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial). Jika jarum multitester tidak bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor.
  • Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitamdibalik.
Gambar 3. Menentukan Kolektor dan Emitor

Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor.


Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor
                http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-transistor.html
                http://soktauloe.blogspot.com/2013/06/cara-menentukan-jenis-transistor-pnp.html

Kondensator

Standard
Kondensator


A. Pengertian Kondensator

     Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan JermanKondensator atau Spanyol Condensador.
  • Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolitdan biasanya berbentuk tabung.
Polarized kondensator symbol 3.jpg Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.
  • Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.
Capacitor symbol.jpg Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.
B. Jenis - jenis Kondensator
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :

             a. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :
1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.
2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.
5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.
6. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
 b. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)
Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :


1. VARCO (Variable Condensator)
VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF
2. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

C. Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika
Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.
Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
§  Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
§  Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
§  Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
§  Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
§  Sebagai Kopling
§  Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
§  Sebagai Penggeser Fasa
§  Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Untuk mengetahui Cara Membaca nilai Kapasitor dan juga cara mengukur / menguji Kapasitor, silakan membacanya di artikel : Cara Membaca dan menghitung Nilai Kode Kapasitor dan Cara Mengukur Kapasitor (Kondensator).

D. Cara membaca nilai kapasitor

 a. Cara membaca kapasitor keramik seperti gambar di bawah ini

caranya cukup mudah,disana tertera tiga angka  yaitu angka 1-0 dan 4,dimana angka ke satu dan kedua adalah nilainya sedangkan angka ke 3 yakni penggali, jadi nilai kapasitor di atas adalah
10 X penggalinya yaitu 104
jadi nilainya adalah 100000 F/100 Nf.
sedangkan untuk pembacaan kapasitor elektrolit sangat mudah sekali karena nilainya sudah tertera  dalam kapasitornya,langsung di baca saja.


sumber : http://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis-kapasitor/
               id.wikipedia.org/wiki/Kondensator

Resistor

Standard
RESISTOR

            Salam Electrical Engineer,di kesempatan ini saya akan  membahas mengenai komponen elektronika yang bentuknya seperti permen dengan garis- garis warna,apakah itu?jawabannya tidak lain adalah resistor.


A. Pengertian Resistor

           resistor adalah komponen elektronika yang sering kita lihat di berbagai rangkaian elektronika,betul?
           Resistor merupakan salah satu dari sekian banyak komponen elektronika yang di desain  untuk menahan arus listrik.


B. Komposisi pembentuk resistor



Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.

a. Film karbon

Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar.[1] Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.

b. Film logam

Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.

C. Jenis-jenis resistor

    pada saat ini hanya ada 2 jenis, yaitu Fixed Resistor (ResistorTetap) dan Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap). Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi menjadi beberapa bagian, berikut ini akan kami jelaskan bagian-bagian dari kedua jenis tersebut:


A. Fixed Resistor (Resistor Tetap)
Adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulispada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor ini adalahsebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Jenis dari fixed resistor adalah :
1. Resistor Kawat
Resistor kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
2. Resistor Batang Karbon (Arang)
Resistor-Batang-Karbon-Arang.jpeg
Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat membacanilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk setelah adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan resistor batang karbon di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
3. Resistor Keramik
Resistor-Keramik.jpg
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang elektronik. Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
4. Resistor Film Karbon
resiator film metal
Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
5. Resistor Film Metal
resiator film metal
Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanyasaja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, sepertialat ukur.

B. Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap)
Adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah :

1. Potensiometer
potentiometer
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat kita rubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau karbon dan paling banyak digunakan dalam rangkaianelektornika. Saat ini telah banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai resistansi terbagi menjadi dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmatik dapat dilihat dari huruf yangtertera pada bagian belakang. Apabila tertera huruf “B” maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkanjika tertera huruf “A” maka potensiometer tersebut bersifat linier.
2. Trimpot
trimpot
Trimpot atau biasa di sebut Tripotensiometer adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak jauh berbeda dengan potensiometer, hanya saja bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengubah nilai resistansi dengan cara memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.
3. NTC dan PTC
NTC DAN PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiriakan naik apabila temperatur di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.
4. LDR
ldr
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR. Dengan begitu, nilai resistansi akan naik jiga intensitas yang diterima sedikit. Sedangkana nilai resistansi dari LDR akanturun jika intensitas cahaya yang diterima banyak. Resistor LDR sendiri banyak digunakan sebagai sensor cahaya,khususnya pada lampu taman.

D. Cara Membaca nilai Resistor

1. Cara membaca resistor gelang warna

Dengan hanya melihat gambar di atas kita sudah dapat menentukan nilai dari sebuah resistor baik itu resistor 4,5 ataupun 6 warna.
contoh : jika diketahui pada resistor 4 warna,dimana resistor tsb memiliki warna seperti gambar dibawah ini  

resiator film metal

dimana : warna pertama nilai,warna kedua nilai,warna ketiga penggali,warna ke empat toleransi
( merah=2,hitam=0,warna penggali= 10² ,emas= 5% )
jadi nilai resistornya adalah 20x10²=  2000 ohm atau 2 K ohm. toleransi 5%


2. Membaca Resistor SMD Single (Terdapat satu resistor didalamnya)

Resistor-Keramik.jpg

Untuk dapat memahami nomer kode resistorr SMD sangatlah penting jika anda ingin mampu memperbaiki monitor LCD karena jaman sudah semakin maju maka komponen elektronika pun sedikit demi sedikit semua akan beralih pada komponen SMD , Setiap komponen SMD mempunyai nomor kode dibadannya. Berikut contohnya
0= Jumper 000= Jumper 6R8= 6.8 Ohm 100= 10 Ohm 750= 75 Ohm 101= 100 Ohm
472= 4.7 Kilo Ohm
1200= 120 Ohm
1201=1200 Ohm= 1.2 Kilo Ohm
1001=1000 Ohm= 1 Kilo Ohm
2000= 200 Ohm
1182= 11800= 11.8 Kilo ohm
1003= 1000000= 1 Mega Ohm

Kode A512 artinya resistor SMD tersebut mempunyai empat komponen resistor didalamnya bernilai sama yaitu 5.1 K ohm.

sumber :http://komponenelektronika.biz , http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor